Ichwan Setiawan Raih Gelar Doktor PDTS Unissula

Ir Ichwan Setiawan ST MT mengikuti ujian terbuka doktor di Program Doktor Teknik Sipil Unissula pada Selasa (27/5/2025). Ia mempresentasikan disertasinya yang berjudul model desain dan strategi pelaksanaan konstruksi jembatan yang dilewati alur kapal sebagai lalu lintas air.

Menurut Ichwan permasalahan yang terjadi di lapangan adalah terjadinya kendala teknis pada saat pelaksanaan konstruksi jembatan, dengan banyaknya terjadi penyesuaian pekerjaan akibat kurang efektif nya hasil DED yang tidak memiliki pedoman yang baik. Kriteria yang digunakan dalam pengoptimalan proses manajemen konstruksi bangunan jembatan dengan alur kapal pada dasarnya merupakan persyaratan utama untuk menghasilkan konstruksi yang aman, efisien dan ekonomis yaitu kemudahan pekerjaan, kekuatan struktur, mutu (keawetan) serta ekonomis.

Dari beberapa kondisi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan jembatan, perlu dilakukan strategi penerapan manajemen konstruksi dengan integrasi model desain dan strategi pelaksanaan pada konstruksi jembatan di atas sungai dengan alur kapal yang dilalui lalu lintas air yang lebih tepat dan optimal.

Metode penelitian menggunakan teknik Multiple-Criteria Decision Making (MCDM) yang berbasis pada Analysis Hierarchy Process (AHP) – Expert Choice. AHP memilih alternatif jarak Euclidean terpendek dari solusi ideal dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Setelahmengumpulkan data menggunakan kuesioner dari 70 responden, penilaian bobot alternatiftipe dan konfigrasi bangunan atas jembatan dan kriteria bobot untuk abutmen dapat ditentukan menggunakan teknik analisis hirarki proses.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk konstruksi yang mengharuskan penyediaan vertical clearance lebih dari 3 meter, maka konstruksi jembatan digunakan multi-span dengan bentang utama girder lengkung dan ditambah dengan 2 pilar serta bentang jembatan pendekat menggunakan pile slab, sehingga abutmen direncanakan dengan ketinggian normal dan menghindari timbunan yang tinggi di bagian oprit.

Model multi-span bridge dengan bentang utama girder lengkung baja komposit ditambahdengan jembatan pendekat girder GKI lurus dan pile slab menjadi pilihan utama untuk jembatan dengan alur kapal untuk lalu lintas air dengan adanya jalan di sepanjang bantaran sungai.

Para penguji antara lain Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Pratikso MST PhD, Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT, Dr Ir Kartono Wibowo ST MM MT, Prof Dr Ir Bambang Haryadi MSc, dan Ir Syahril Taufiq MSc Eng PhD.

Ir Ichwan Setiawan ST MT berhasil lulus dalam ujian terbuka tersebut dengan IPK 3,76. Merupakan lulusan ke 45 di Program Doktor Teknik Sipil Unissula.

Lulus 2 Tahun 8 Bulan Muthia Raih Gelar Doktor Teknik

Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Unissula, Muthia Anggraini ST MT mengikuti ujin terbuka doktor di Fakultas Teknik pada Jumat (23/5/2025). Dalam ujian tersebut ia menyampaikan disertasi berjudul penggunaan geofoam sebagai timbunan tanah lunak terhadap settlement dan perubahan level muka air pada subgrade tanah lunak.

Para penguji antara lain Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Ir Pratikso MST PhD, Dr Ir Harnedi Maizir MT, Prof Yusep Muslih Purwana ST MT PhD, Prof Dr Ir.S Imam Wahyudi DEA, Prof Dr Ir Antonius MT, dan Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT.

Menurutnya permasalahan utama dari konstruksi jalan di atas tanah lunak adalah terbatasnya daya dukung sehingga biaya pembangunan, biaya pemeliharaan, maupun biaya peningkatan memerlukan biaya tinggi dan secara teknis tidak jarang mengalami kegagalan. Adapun tantangan konstruksi jalan di atas tanah lunak sangat besar, sehingga diperlukan metode yang inovatif dan ramah terhadap lingkungan. Penggunaan geofoam sebagai perbaikan tanah adalah salah satu cara yang digunakan.

Oleh karenanya ia mengusulkan geofoam untuk mengatasi persoalan tersebut. Geofoam pertama diperkenalkan pada dunia konstruksi pada tahun 1972 di Norwegia pada pembuatan jalan di tanah yang labil (Poor Soil). Indonesia juga telah menggunakan Geofoam dalam pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Kelebihan geofoam antara lain material ringan dengan densitas 11,2 – 45,7 kg/m³. Kuat tekan tinggi 15 – 128 kPa. Penanganannya mudah, karena berbentuk balok dan mudah dipasang. Mempersingkat waktu kerja, karena pemasangannya mudah.

Berdasarkan eksperimennya di laboratorium geofoam sebagai pengganti timbunan pada tanah lunak dapat memperkecil terjadinya penurunan tanah apabila dibandingkan dengan tanah dasar tanpa menggunakan geofoam.

Ketebalan geofoam dan tinggi level muka air berpengaruh terhadap penurunan yang terjadi semakin tebal geofoam yang digunakan dan level muka air yang semakin tinggi maka penurunan yang terjadi akan semakin kecil.

Timbunan geofoam dengan muka air tanah menghasilkan penurunan terkecil pada kondisi muka air tanah pada pelat beton dengan tebal geofoam 40 CM. hal ini terjadi karena masa geofoam lebih besar daripada air, sehingga pada saat geofoam ditekan maka air akan memberikan perlawanan dalam bentuk gaya ke atas.

Kondisi tinggi timbunan dengan geofoam yang berpotensi menyebabkan beban semakin besar sehingga dapat merusak subgrade adalah geofoam dengan tebal 20 CM menghasilkan factor aman yang kecil, yaitu pada beban maksimum 20 kn menghasilkan penurunan sebesar 1,3.

Muthia berhasil lulus dan mendapat gelar doktor dengan IPK 3,88. Masa studinya 2 tahun 8 bulan. Merupakan lulusan ke 43.

Teliti Mortar Busa, Ulfa Jusi Raih Gelar Doktor

Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil, Ulfa Jusi ST MT mengikuti ujian terbuka doktor di Fakultas Teknik Unissula pada Jumat (23/5/2025). Ia mempresentasikan disertasi berjudul perilaku tanah lunak pada subgrade jalan dengan timbunan mortar busa.

Para penguji antara lain Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Pratikso MST PhD, dan Dr Ir Hernedi Maizir MT. Penguji lainnya Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Dr Ir Antonius MT, Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT, dan Prof Yusep Muslih Purwana ST MT PhD.

Menurut Ulfa Jusi, mortar busa merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi alternatif pada perkuatan tanah untuk konstruksi jalan. Mortar busa adalah material ringan menyerupai beton yang terdiri dari campuran pasir, semen, air, dan cairan busa (foam agent), berfungsi sebagai pengganti timbunan tanah dengan densitas rendah dan kekuatan tekan tertentu, serta mudah memadat sendiri tanpa alat pemadat khusus.

Kelebihan mortar busa antara lain memiliki berat yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan beton konvensional, dengan massa jenis maksimum sekitar 0,8 gr/cm³ untuk lapis dasar dan 0,6 gr/cm³ untuk sub-base. Kekuatannya cukup tinggi. Efisinsi biaya dan waktu. Menghemat biaya konstruksi hingga 60–70% dan waktu pengerjaan hingga 40–50% dibandingkan metode konvensional. Tidak memerlukan lahan luas dan dinding penahan. Isolasi termal baik dan ramah lingkungan.

Penelitian tersebut dapat diimplementasikan sebagai salah satu alternatif penanganan pembangunan konstruksi jalan di atas tanah lunak. Pengerjaaannya yang mudah serta beban timbunan yang ringan merupakan kelebihan dari mortar busa dibandingkan dengan material lain.

Ulfa Jusi berhasil meraih gelar doktor dengan IPK 3,83. Masa studi 2 tahun 8 bulan. Merupakan lulusan ke 44 di Program Doktor Teknik Sipil Unissula.

Andi Suryanto Doktor Baru PDTS Unissula

Ir Andy Suryanto ST MBA berhasil meraih gelar doktor dari Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) Fakultas Teknik Unissula. Gelar doktor didapatkan setelah ia mengikuti ujian terbuka doktor yang dilaksanakan pada Sabtu (17/5/2025).

Dalam ujian tersebut ia mempresentasikan disertasinya yang berjudul perilaku mekanis dan durabilitas perkerasan beton geopolimer dengan limbah plastik PET.

Para penguji antara lain Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Dr Ir Antonius MT, Prof Dr Eng Ir Rita Irmawaty ST MT, Dr Ir Hamkah MT, Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Ir Pratikso MST PhD, dan Dr Ir Sumirin MS.

Menurut Andy Suryanto peningkatan populasi, infrastruktur, dan aktivitas industri yang nyata, terutama di negara berkembang yang memiliki permintaan besar akan semen dan beton, menjadi penyebab skala masalah gas rumah kaca sehingga limbah dari pembakaran batu bara yaitu fly ash dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan beton yang ramah lingkungan.

Abu sekam padi (RHA) yang merupakan limbah hasil pertanian dapat digunakan sebagai bahan tambahan beton. Sampah plastik PET membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk terurai sedangkan pada proses pembakaran menimbulkan masalah seperti polusi.

Hal itu membutuhkan inovasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah fly ash, RHA dan plastik PET sebagai bahan pembuatan beton geopolimer. Selain itu penggunaan perkerasan beton semakin banyak digunakan dikarenakan memiliki umur rencana yang lebih panjang dibandingkan perkerasan aspal.

Penelitiannya bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan limbah plastik PET sebagai serat pada beton geopolimer yang terbuat dari fly ash, rice hush ash (RHA), dan aktivator alkali. Beton geopolimer merupakan inovasi material konstruksi yang lebih ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan limbah dan mengurangi penggunaan semen portland. Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi perilaku mekanik dan sifat durabilitas, termasuk kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur, nilai porositas, sorptivity, penetrasi klorida, dan ketahanan terhadap abrasi.

Hasil penelitiannya menunjukkan pada umur 90 hari sifat mekanik beton geopolimer untuk variasi PET 0; 0,25%; 0,50% dan 0,75% adalah nilai kuat tekan sebesar 42,75 MPa; 41,84 MPa; 34,57 MPa; 31,86 MPa, nilai kuat tarik belah sebesar 2,65 MPa; 1,96 MPa; 2,93 MPa; 2,26 MPa, nilai kuat lentur sebesar 3,71 MPa; 3,41 MPa; 3,33 MPa; 3,43 MPa.

Pengujian durabilitas beton geopolimer pada umur 28 hari PET 0; 0,25%; 0,50% dan 0,75% adalah nilai pengujian porositas sebesar 12,50%; 9,80%; 10,70%; 10,30%, nilai pengujian sorptivity sebesar 2,40; 1,72; 2,13; 2,23, nilai pengujian penetrasi klorida sebesar 20,75 mm; 13,57 mm; 15,86 mm; 14,17 mm dan nilai pengujian abrasi 81,50%; 76,40%; 71,69%, 70,51%. Penambahan limbah plastik PET dapat meningkatkan ketahanan beton terhadap retak, meskipun terdapat sedikit penurunan pada sifat mekanik kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur. Selain itu, model hubungan sifat mekanik yang dirumuskan menunjukkan bahwa penambahan serat PET berkontribusi negatif terhadap modulus elastisitas beton geopolimer.

Lubab Raih Gelar Doktor dari PDTS Unissula

Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) Fakultas Teknik Unissula, Ir Lubab MT mengikuti ujian terbuka promosi doktor pada Sabtu (17/5/2025). Ia mempresentasikan disertasi berjudul model perilaku mekanik beton dengan campuran daur ulang rigid pavement.

Menurutnya pemanfaatan limbah konstruksi menjadi Recycled Concrete Aggregate (RCA) merupakan solusi berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus mendukung efisiensi penggunaan sumber daya alam di industri konstruksi. Penelitiannya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja mekanik, mikro struktur, dan efisiensi biaya beton dengan RCA yang berasal dari limbah rigid pavement dan gedung, serta memodelkan campuran beton yang sesuai untuk aplikasi konstruksi berkelanjutan.

Penelitiannya dilakukan dengan variasi komposisi RCA sebesar 40%, 50%, dan 60%, menggunakan uji kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik belah, serta modulus elastisitas. Struktur mikro dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), dan komposisi kimia melalui Energy Dispersive X-Ray (EDX). Selain itu, dilakukan evaluasi kebutuhan material dan analisis biaya produksi beton per meter kubik.

RCA dari rigid pavement menunjukkan struktur mikro yang lebih padat dan homogen dengan kandungan SiO₂ sebesar 39,13% dan CaO sebesar 31,67%, sedangkan RCA dari gedung lebih berpori dan mengandung karbon lebih tinggi. Campuran 40% RCA rigid memberikan performa mekanik terbaik dengan kuat tekan 50,96 MPa, kuat lentur 49,02 kg/cm², dan kuat tarik belah 3.537 MPa, melampaui mutu desain FS 45. Sementara itu, komposisi 50% dan 60% menunjukkan penurunan kekuatan dan lebih sesuai untuk aplikasi non-struktural. Peningkatan proporsi RCA berbanding lurus dengan kebutuhan air (hingga 194,55 liter/m³), dan menurunkan kebutuhan admixture dari 3,51 liter menjadi 2,63 liter. Dari sisi biaya, beton RCA 40% hanya memerlukan Rp. 701.970,43/m³, jauh lebih hemat dibanding beton normal sebesar Rp. 1.363.843,86/m³, dengan potensi efisiensi hingga 49%.

Penelitian ini menegaskan bahwa RCA rigid pada proporsi 40% merupakan solusi optimal secara teknis dan ekonomis, sekaligus mendukung transisi menuju praktik konstruksi yang lebih berkelanjutan. RCA dari gedung, meskipun lebih berpori, tetap memiliki potensi pemanfaatan pada aplikasi non-struktural setelah melalui proses pengolahan yang tepat.

Para penguji antara lain Prof Dr Ir Antonius MT, Dr Ir Sumirin MS, Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Ir Pratikso MST PhD, Ir Prabowo Setiyawan, MT PhD, dan Prof Dr Ir Han Ay Lie MEng.

Lubab berhasil meraih gelar doktor. Ia merupakan lulusan ke 41 di PDTS Unissula dan lulus dengan IPK 3,71.

FT Unissula Kolaborasi dengan Bremen Jerman

 

Unissula Semarang dan Universitas Bremen, Jerman telah melakukan kerjasama sejak tiga tahun lalu. Kerjasama yang dilakukan diantaranya adalah kuliah umum, Focus Group Discussion (FGD), penyelenggaraan ICCDA (International Conference Coastal Delta Area), dan saling bantu tahapan penelitian tentang banjir di Kabupaten Pekalongan.

Aktivitas kerja sama dimulai antara Fakultas Teknik (FT) Unissula dengan Research Center Resilience Technology (Artec) Universitas Bremen. Dosen dan Peneliti senior yang aktif dari Universitas Bremen adalah Asc Prof Dr Johannes Herbeck, yang merupakan koordinator bidang Climate Change and Mobility dari ARTEC.

Di awal bulan Mei 2025, tiga dosen Fakultas Teknik (FT) Unissula berkesempatan berkunjung Universitas Bremen mendiskusikan aktivitas kerja sama Lanjutan dan proses Penandatanganan LOI (Letter of Intens).

Tiga dosen Unissula yang berkunjung dan berdiskusi bersama yaitu Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Dr Abdul Rochim ST MT (Dekan FT) dan Dr Ir Juny Andry Sulistyo ST MT. Sedangkan dari Universitas Bremen diantaranya yaitu Prof Dr Michel Flitner dan Dr Johannes Herbeck, kedua Professor tersebut sudah aktif penelitian di Indonesia terkait Adaptasi Perubahan iklim.

Prof Imam Wahyudi mengatakan, selain berdiskusi di kampus, tim Unissula juga diajak belajar bersama bagaimana adaptasi Iklim di Kota Bremen dengan kunjungan langsung kelapangan dan pusat Lokasi observasi.

Selama kunjungan lapangan dijelaskan oleh Dr Lucia Herbeck yang merupakan pimpinan penanganan adaptasi Iklim Pemerintah Kota Bremen. Kota Bremen sejak 100 tahun dilindungi dengan sistem tanggul dan pintu dari banjir akibat luapan air di sungai, karena pengaruh pasang air laut dan hujan di hulu Sungai Weser.

Sungai Weser merupakan sungai yang terpanjang di Jerman. Tanggul yang dipasang dan dipantau memiliki ketinggian lebih dari 5 meter. Tidak hanya secara teknik penanganan dilakukan, tetapi juga partisipasi masyarakat dan beberapa institusi yang berbasis masyarakat digandeng bekerja sama oleh pemerintah Kota Bremen. Pengelolaan ini bisa menjadi pembelajaran Pemerintah Kabupaten Kota di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dalam penanganan dan mitigasi banjir.

Seperti diketahui, Universitas Bremen yang terletak di utara Jerman merupakan salah satu universitas yang termaju di Jerman. Universitas Bremen memiliki 110 program studi. Saat ini Universitas Bremen memiliki 18.130 mahasiswa dan lebih dari 20% merupakan mahasiswa dari luar negeri.

Fakultas Teknik Unissula Kolaborasi dengan Via University Denmark

Tiga dosen Fakultas Teknik Unissula mengadakan kunjungan ke Via University College Denmark. Mereka adalah Prof Dr Ir Slamet Imam Wahyudi DEA, Dr Abdul Rochim ST MT dan Dr Ir Juny Andry Sulistyo ST MT.

Dalam kesempatan tersebut ketiganya memberikan kuliah pada mahasiswa Via University dengan topik yang berbeda. Prof Slamet Imam Wahyudi menyampaikan adaptasi perubahan iklim di sepanjang Pantai Pantura Jawa. Dr Abdul Rochim menyampaikan teknologi pondasi bambu yang diterapkan pada jalan tol Semarang Demak. Sementara itu Dr Juny Andry Sulistyo menyampaikan teknologi jalan aspal yang terendam air dengan menggunakan limbah plastik dan limbah baja.

Selain memberi kuliah mereka juga mengadakan diskusi dan kunjungan lapangan kelaboratorium terkait penelitian yang berkembang di Denmark dan memiliki relevansi permasalahan di Indonesia. Mempelajari pengelolaan air limbah rumah tangga yang terpisah dengan air hujan. Mempelajari green wall metode penanaman dan pemanfaatan air di tembokserta penelitian tentang jalan berpori yang dipadukan dengan energi panas. Juga mempelajari penanganan banjir rob yang ada di area dekat pantai. Mempelajari metode konservasi air di satu area pantai untuk mengoptimalkan resapan air ke dalam tanah.

“Kami juga mengunjungi pusat penelitian adaptasi iklim atau institusi klimatorium yang terletak di kota Lemvig, Denmark. Penelitian kerjasama berikutnya terkait dengan penelitian yang akan dilakukan di Denmark dan juga di Indonesia pada bulan Juni 2025, khususnya tentang climate change dengan Unissula,” ungkap Abdul Rochim (12/5/2025).

Lebih lanjut Abdul Rochim menyampaikan Fakultas Teknik Unissula sudah menjalin kerjasama internasional dengan Via University mulai tahun 2024 lalu. Universitas tersebut memiliki sembilan kampus, dengan kampus pusat berada di kota Aarhus, Denmark.

Unissula bekerja sama dengan salah satu kampus Via University College Denmark yang berlokasi di Horsens, Denmark. Kerjasama di inisiasi oleh Dr Theis Raaschou Andersen dan Prof Dr Ir Slamet Imam Wahyudi.

Kerjasama tersebut dibiayai oleh foundation dari Eropa yaitu Erasmus+. Kontrak kerjasama yang saat ini berjalan di tahun pertama dan alhamdulillah di tahun kedua juga sudah disetujui.

Kegiatan kerjasama yang sudah dilakukan adalah kunjungan Profesor dari Denmark, kuliah umum dan penelitian bersama di Indonesia pada bulan Januari 2025.

Lulus Cepat, Didin Raih Gelar Doktor Teknik di Unissula

Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) Unissula menyelenggaran ujian terbuka doktor untuk salah satu mahasiswanya Didin Najimuddin ST MT pada Kamis (24/4/2025) di Gedung Fakultas Teknik.

Dalam kesempatan tersebut promovendus menyampaikan disertasi dengan judul analisis tingkat kehilangan air dan model penanganan rembesan di saluran irigasi (studi kasus daerah irigasi Bendungan Batu Bulan).

Menurutnya kerusakan jaringan irigasi menyebabkan terjadinya kekurangan air yang akan mempengaruhi suplai air ke lahan pertanian. Penelitiannya berlokasi di bendungan Batu Bulan.

Bendungan Batu Bulan terletak di Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa. Daerah aliran sungai yang masuk ke bendungan berasal dari Sungai Lito dan sungai Sebasang. Jaringan irigasi Batu Bulan tersebar di tiga wilayah kecamatan. Yaitu Kecamatan Moyo Hulu, Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Lape Lapok. Jaringan irigasi Batu Bulan melayani daerah irigasi seluas 5.576 ha yang terletak di empat daerah irigasi. Daerah irigasi tersebut yaitu Daerah Irigasi Batu Bulan Kanan seluas 1508 ha. Daerah irigasi Batu Bulan Kiri seluas 1566 ha. Daerah irigasi Moyo Kanan seluas 973 ha, dan daerah Irigasi Moyo Kiri seluas 1529 ha.

Saluran pasangan batu kali jaringan irigasi Moyo Kiri dengan panjang 5 KM mengalami kerusakan sebesar 24%. Kondisi tersebut menyebabkan kehilangan air sehingga mengurangi suplai air pada lahan pertanian khususnya tanaman padi. Kehilangan air yang terjadi erat hubungannya dengan efisiensi. Bila angka kehilangan air naik maka efisiensi akan turun dan begitu pula sebaliknya.

Ujian terbuka dipimpin oleh dekan Fakultas Teknik Dr Abdul Rochim ST MT. Adapun anggota terdiri dari Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Dr Ir Pratikso MST PhD, Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT, dan Ir Moh Faiqun Ni’am MT PhD. Sementara itu bertindak sebagai penguji ekternal Prof Dr Ir Muhammad Muhlisin MT.

Didin Najimuddin berhasil lulus dalam ujian terbuka tersebut dan berhak menyandang gelar doktor. Ia lulus dengan IPK 3,39 masa studi tiga tahun dan merupakan lulusan ke 40 di PDTS Unissula.

Peringati Hari Ibu, IIKKU Unissula Gelar Lomba Merangkai Sayur

Ikatan Isteri Karyawan dan Karyawati Unissula (IIKKU) memperingati hari ibu nasional. Salah satu kegiatan adalah lomba merangkai sayuran sop. Dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 25 ribu. Lomba diikuti 17 tim peserta dari perwakilan fakultas dan unit di lingkungan Unissula. Berlaku sebagai juri Risa Wahyuningsih Dedi Rusdi, Sri Sulasmi Umi Azhar Combo, dan Rani Bambang Tri Bawono. Acara diselenggarakan di Aula Gedung FKG, Rabu (18/12/2024).

“Pertemuan kita hari ini special, karena kita mengadakan lomba merangkai sayur sekaligus untuk memperingati hari ibu nasional. Dan terimakasih atas antusiasme ibu-ibu IIKKU untuk memeriahkan lomba, dengan jumlah 17 tim,” ungkap Risa.

Wakil Dekan II FKG Unissula Dr drg Arlina Nurhapsari SpKG berharap acara ini semakin mempererat silaturahmi. “Terimakasih atas kehadirannya, semoga dengan acara IIKKU ini bisa mempererat hubungan sehingga dapat membawa keberkahan bagi kita semua,” ungkapnya sebagai perwakilan tuan rumah.

Berhasil meraih juara yaitu Fakultas Teknik (FT) sebagai Juara I, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai Juara II, dan Fakultas Farmasi sebagai Juara III. Adapun Fakultas Teknologi Industri (FTI) meraih juara Harapan I, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) juara Harapan II, serta Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) sebagai Juara Harapan III.